Terminal Terpadu Langsa Menuju Kemajuan


  •   Kadis Perhubungan | Terminal Harus berjalan Lancar dan Berfungsi Serta Bermanfaat Bagi Seluruh Masyarakat 

Terminal Langsa Terlihat Dari Depan. (del)
  Semua masyarakat Kota Langsa tahu tentang Terminal Terpadu Langsa yang memiliki berbagai macam fenomena, dimana sejak bangunan yang didirikan tahun 1996 oleh PT. Nadipratama Coperation selesai dan dikunjungi oleh mantan Gubernur provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Prof.Dr.Syamsudin Mahmud yang rencana meresmikan pembangunan terminal yang bertipe A langsung dikelola oleh PT.Nadipratama Coperation selama setahun dan terhenti. Selanjutnya, dikelola oleh Dinas Perhubungan Aceh Timur selama setahun juga terhenti kegiatannya sebelum dikelola oleh Organda Aceh timur yang juga terhenti setelah kegiatannya berjalan setahun. Tahun berikutnya terminal Kota Langsa dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah Aceh Timur sampai tahun 2000.
Dari tahun 2000 sampai tahun 2003 bangunan megah terminal tersebut terbengkalai. Setelah pemekaran Kota Langsa, terminal kembali difungsikan oleh Walikota Langsa dan dikelola oleh Dinas Perhubungan Kota Langsa sampai sekarang ini. Hasil konfirmasi tim Cakrawala Nusantara kepada perwakilan bus CV.Pelangi, dimana dia mengharapkan terminal Kota Langsa bisa maju sebagaimana layaknya terminal terpadu. Selanjutnya perwakilan CV.Flamboyan Tour L300 AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) juga mengharapkan hal serupa, mereka merupakan perwakilan resmi yang di tempatkan di terminal Kota Langsa sangat mendukung program perintah Kota Langsa, dimana pendapatan mereka selama ini kurang memadai dikarenakan selama masih adanya Stasiun Trevel dan L300 AKAP yang membuka loket di luar terminal terpadu Kota Langsa.
Perwakilan PT. Melati Trevel Hotman kepada tim Cakrawala Nusantara mengungkapkan, mereka siap bergabung ke terminal apabila aturan dan peraturan terminal sudah benar-benar ditegakkan sesuai Qanun No. 06 tahun 2008. Menurutnya selama ini aturan dan peraturan terminal yang berjalan belum sesuai dengan qanun yang berlaku.
Azar salah seorang penumpang yang kami jumpai mengatakan, letak terminal kurang strategis dikarenakan mempunyai kelemahan tiga titik rawan penumpang yang sampai saat ini belum ada penyelesaian yaitu simpang Komondor, simpang gampung Blang dan simpang  lantas (Tugu Perjuangan) banyak penumpang yang menanti angkutan umum yang melintas untuk tujuan masing-masing, dikarenakan biaya yang diperlukan lebih murah di tiga simpang tersebut ketimbang harus ke terminal, sehingga terminal terpadu Kota Langsa hanya menjadi sebuah bangunan yang megah tanpa kegiatan yang maksimal sebagaimana layaknya aktivitas sebuah terminal terpadu.
Kepala Dinas Perhubungan Ir.Rajali Karim yang dikonfirmasi langsung oleh Tim Cakrawala Nusantara mengatakan, terminal ini harus berjalan lancar dan berfungsi serta bermanfaat bagi seluruh masyarakat khususnya masyarakat pengguna jasa angkutan dan terminal Kota Langsa. Untuk kelancaran di dalam terminal harus didukung oleh semua elemen organisasi dalam terminal yaitu Organda dan FORKAT (Forum Komunikasi Anggota Terminal). Dinas Perhubungan Kota Langsa sesuai dengan Undang-Undang peraturan serta Qanun No.06 tahun 2008 Kota Langsa tentang Retribusi Terminal juga akan melaksanakan Peraturan Pemerintah No.53 tentang Disiplin Pegawai senuanya akan ditegakkan secara tegas ungkapnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Fadel Partner Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template